Selasa, 31 Maret 2015

Kelebihan dan Kekurangan dari Kepariwisataan di Indonesia Serta Cara Menanganinya

Kepariwisataan Indonesia




Pariwisata merupakan sektor yang berperan besar terhadap perekonomian Indonesia. Melalui pariwisata sektor-sektor lainnya akan terdorong dan mengalami pertumbuhan. Sayangnya, saat ini pariwisata di Indonesia belum ditangani dengan baik. Seharusnya Indonesia yang memiliki banyak keunikan dengan beragam keistimewaannya ini mampu bersaing dengan negara-negara ASEAN yang lebih unggul dalam bidang pariwisata seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Namun bagaimanapun, indonesia memiliki kelebihan dan kekurangan dari kepariwisataannya.

Kelebihannya:
Kelebihan pariwisata Indonesia, menurut data The Travel and Tourism Competitiveness Index yang dilansir World Economic Forum (WEF) 2013, adalah budaya dan warisan sejarah serta kekayaan dan keindahan alam. Selain itu, Indonesia juga diuntungkan dengan semakin meningkatnya minat wisatawan terhadap perjalanan wisata budaya.

Naiknya trend wisata budaya, menjadi peluang bagi Indonesia untuk lebih mengintegrasikan ekonomi kreatif berbasis budaya sebagai daya tarik pariwisata untuk lebih mendorong pertumbuhan perekonomian nasional, terutama bagi usaha skala kecil dan menengah.

WWTC juga melaporkan sektor pariwisata berkontribusi 8,1 persen terhadap perekonomian. Diperkirakan juga, pertumbuhan wisatawan mancanegara tahun 2014 sebesar 14,2 persen dan wisatawan lokal sebesar 6,3 persen.

Dan Kelemahannya:
Kelemahan industri pariwisata Indonesia terutama terletak pada ketersediaan infrastruktur, citra keamanan/kenyamanan, sistem pemasaran, dan promosi. Ketersediaan infrastruktur sangat vital untuk membangun konektivitas sektor wisata. Selama ini, masalah infrastruktur merupakan kelemahan utama negeri ini.

Yang tak kalah pentingnya adalah pembenahan citra negatif tentang Indonesia. Bangsa ini harus mampu menghapus citra tidak aman. Pemerintah tidak boleh membiarkan kesan negatif itu melekat berkepanjangan dalam benak bangsa lain.


Meski kisruh sosial dan gejolak politik tidak menggambarkan seutuhnya kondisi negeri ini, citra tersebut telah merasuki pikiran komunitas pariwisata internasional. Citra buruk itu tercermin pada peringatan perjalanan (travel warning) dari sejumlah negara. Untuk mengubah citra itu dibutuhkan langkah kolektif.


Untuk membenahi kelemahan di bidang promosi dan pemasaran, pemerintah harus serius melakukan reformasi birokrasi. Selama ini, budaya birokrasi di negeri ini ditengarai menjadi penghambat gerak pembangunan di berbagai sektor. Bahkan, Komite Ekonomi Nasional (KEN) menyebutkan masalah birokrasi, korupsi, dan infrastruktur merupakan penghambat utama pembangunan nasional.

Selama ini, kultur birokrasi Indonesia menjadi titik lemah pemasaran pariwisata Indonesia. Aparat birokrasi negeri ini terkesan kaku dan tidak dinamis dalam menyikapi perkembangan dunia.

Kelemahan itu bukan hanya menyangkut promosi dan pemasaran tapi juga terkait perencanaan dan implementasi di lapangan. Para pelaku usaha sering merasakan betapa rumitnya menghadapi kaum birokrat. Padahal, sektor pariwisata seringkali melibatkan banyak instansi.

Kerumitan itu kian bertambah karena koordinasi antarinstansi di negeri ini juga sangat lemah. Bagi pelaku usaha, masalah koordinasi merupakan sesuatu yang mahal di Indonesia. Lemahnya koordinasi ini membuat promosi pariwisata tidak efektif, tidak fokus, dan sering berjalan sendiri-sendiri. Alhasil, jumlah kunjungan wisman ke negeri ini tak mampu mengalahkan Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Sebenarnya, keunggulanya pariwisata di indonesia cukup bagus dalam rangka kesetaraan dengan dunia luar cuman kelemahannya keahlian/skill dari penduduk lokal yang kurang  dalam mengelolanya dan di tambah lagi bugget kita  yang kurang memadai..


Lalu bagaimana cara menanganinya? Berikut adalah 3 cara dalam menangani kepariwisataan di Indonesia:

1. Promosi saat low season

Bulan-bulan kebanjiran turis atau high season adalah saat liburan, terutama liburan sekolah. Sedangkan, denyut bisnis pariwisata tetap harus berjalan meskipun low season. Ketua Umum BPPI, Yanti Sukamdani memaparkan beberapa cara untuk meramaikan pariwisata saat low season.

"Kita bisa memberi tiket murah untuk perjalanan wisata dan juga diskon-diskon menarik dari hotel," ujar Yanti Sukamdani.

Musim yang sepi dari wisatawan, biasanya berlangsung dari akhir Januari hingga Maret serta Oktober sampai awal Desember. Saat itulah, hotel-hotel memberikan diskon dan promo yang menarik, untuk tetap menarik minat wisatawan.

2. Ekonomi Kreatif

Batik sudah terkenal hingga mancanegara. Menyusul batik, kain tenun pun mulai menampakkan diri. Tidak hanya itu, ukiran dan pahatan kayu khas Indonesia pun ternyata menarik perhatian para wisatawan.

"Berbagai macam kerajinan tangan khas daerah bisa jadi pemicu pariwisata," lanjut Yanti.

Selain kerajinan tangan, pameran dan event bertaraf internasional pun menjadi daya tarik bagi wisatawan. Pameran seni dan pertunjukan teater seringkali didatangi para pelaku dan pecinta seni dari luar negeri. Secara tidak langsung, kedatangan mereka pun mendatangkan devisa bagi negara.

Menurut Yanti, selama pameran atau pertunjukan, tak jarang dari mereka yang jalan-jalan ke sekeliling kota. Dengan begitu, mereka pun jadi kenal Indonesia dan bisa berwisata ke daerah lain di Indonesia.

3. Green tourism

Saat ini, green tourism atau eko wisata sedang booming di kalangan traveler. Traveling dengan bertanggung jawab terhadap alam, sudah jadi kesadaran banyak orang. Untuk menambah kesadaran, BPPI akan semakin gencar mempromosikan jenis wisata ini.

"Event-event yang terkait dengan gerakan ramah lingkungan akan giat dilaksanakan," ucap Yanti.

Selain untuk meningkatkan kesadaran wisatawan, ekowisata ini juga sangat membantu keasrian alam. Dengan terjaganya alam, banyak wisatawan yang akan terus jatuh cinta dengan Indonesia.



Sources:

http://gzanah93.blogspot.com/2012/05/industri-pariwisata-indonesia.html

Kamis, 26 Maret 2015

Jenis, Keuntungan, dan Kerugian dari Kepariwisataan

Hello readers, masih tentang kepariwisataan nih yang aku post. Kali ini tentang Macam-macam serta Keuntungan dan Kerugiannya^^

Jenis atau Macam-macam Kepariwisataan
            Menurut Yoeti (1983:110) mengemukakan jenis dan macam-macam pariwisata menjadi 5 bagian, yaitu:
1.      Menurut letak geografis, dimana kegiatan pariwisata berkembang.
a)      Pariwisata Lokal (Lokal Tourism)
Yang dimaksudkan dengan jenis pariwisata semacam ini adalah pariwisata setempat, yang mempunyai ruang lingkup relatif sempit dan terbatas dalam tempat-tempat tertentu saja.
b)      Pariwisata Regional (Regional Tourism)
Yaitu kegiatan kepariwisataan yang berkembang di suatu tempat atau daerah yang ruang lingkupnya lebih luas bila dibandingkan dengan “Kepariwisataan Nasional (National Tourism)
c)      Kepariwisataan Nasional (National Tourism)
1)      Kepariwisataan dalam arti sempit
Yaitu kegiatan kepariwisataan yang berkembang dalam wilayah suatu negara. Pengertian ini sinonim dengan pengertian “pariwisata dalam negeri” atau domestic tourism, dimana titik beratnya orang yang melakukan perjalanan wisata adalah warga negara sendiri dan orang-orang asing yang berdomisili di negara tersebut.
2)      Kepariwisataan nasional dalam artian luas
Yaitu kegiatan kepariwisataan yang berkembang dalam wilayah suatu negara selain kegiatan “domestic tourism” juga dikembangkan “foreign tourism” dimana didalamnya termasuk “in bound tourism” dan “out going tourism” .
Jadi, selain adanya lalu lintas wisata studi dalam negeri sendiri, juga ada lalu lintas wisatawan dari luar negeri, maupun dari dalam negeri ke luar negeri.
d)     Regional-International Tourism
Yaitu kegiatan kepariwisataan yang berkembang di suatu wilayah internasional yang terbatas, tetapi melewati batas-batas lebih dari dua atau tiga negara dalam wilayah tersebut. Misalnya, kepariwisataan ASEAN, Timur Tengah, Asia Selatan, Eropa Barat dan lain-lain.
e)      International Tourism
Pengertian ini sinonim dengan kepariwisataan dunia (World Tourism), yaitu kegiatan kepariwisataan yang berkembang di seluruh negara di dunia, termasuk didalamnya, selain “Regional-International Tourism” juga kegiatan “National Tourism”.
2.      Menurut pengaruhnya terhadap neraca pembayaran.
a)      In Tourism atau pariwisata aktif
Yaitu kegiatan kepariwisataan yang ditandai dengan gejala masuknya wisatawan asing ke suatu negara tertentu. Disebut sebagai pariwisata aktif karena dengan masuknya wisatawan asing tersebut, berarti dapat memasukkan devisa bagi negara yang dikunjungi yang dengan sendirinya akan memperkuat posisi neraca pembayaran negara yang dikunjungi wisatawan tersebut.
b)      Out-going Tourism atau pariwista pasif.
Yaitu kegiatan kepariwisataan yang ditandai dengan gejala keluarnya warga negara sendiri berpergian ke luar negeri sebagai wisatawan. Disebut sebagai pariwisata pasif, karena ditinjau dari segi pemasukan devisa bagi negara, kegiatan ini merugikan negara asal wisatawan, karena uang yang seharusnya dibelanjakan di dalam negeri dibawa keluar negeri dan tidak ada arti ekonominya bagi negara sendiri. Karena itu jarang suatu negara berkeinginan untuk mengembangkan pariwisata semacam ini.
3.      Menurut alasan atau waktu berkunjung.
a)      Business Tourism
Yaitu jenis pariwisata dimana pengunjungnya datang untuk tujuan dinas, usaha dagang atau yang berhubungan dengan pekerjaannya, kongres, seminar dan musyawarah kerja.
b)      Vocational Tourism
      Yaitu jenis pariwisata dimana pengunjung atau orang-orang yang melakukan perjalanan wisata terdiri dari orang-orang yang sedang berlibur, cuti atau pakansi.
c)      Education Tourism
      Yaitu jenis pariwisata dimana pengunjung atau orang melakukan perjalanan untuk tujuan studi atau mempelajari sesuatu bidang ilmu pengetahuan. Termasuk didalamnya adalah dharmawisata (study-tour). Dalam bidang bahasa dikenal istilah“polly politish”, yaitu untuk meningkatkan kemampuan berbahasa asing, seseorang memerlukan tinggal untuk sementara waktu di negara yang bahasanya sedang dipelajari (agar lebih dapat menghayatinya).
4.      Menurut saat atau waktu berkunjung.
a)      Seasional Tourism
      Yaitu jenis pariwisata yang kegiatannya berlangsung pada musim-musim tertentu. Termasuk ke dalam kelompok ini adalahSummer Tourism atau Winter Tourism, yang biasanya ditandai dengan kegiatan olah raga.
b)      Occasional Tourism
      Yaitu jenis pariwisata dimana perjalanan wisatanya dihubungkan dengan kejadian (occasion) maupun suatu even, seperti misalnya: galungan dan kuningan di Bali, sekaten di Yogya atau panjat pinang di Cirebon, pesta air di negara-negara yang beragama Hindu (India, Birma, Muangthai, Kamboja, Hongkong, Singapura), dan lain-lain.
5.      Pembagian menurut obyeknya.
a)      Cultural Tourism
      Yaitu jenis pariwisata, dimana motivasi orang-orang untuk melakukan perjalanan disebabkan karena adanya daya tarik dari seni-budaya suatu tempat atau daerah. Jadi obyek kunjungannya adalah warisan nenek moyang, benda-benda kuno.
b)      Recuperational Tourism
      Biasanya disebut sebagai pariwisata kesehatan. Tujuan daripada orang untuk melakukan perjalanan untuk menyembuhkan suatu penyakit, seperti mandi di sumber air panas, mandi lumpur seperti yang banyak dijumpai di Eropa atau mandi susu, mandi kopi di Jepang, yang katanya dapat membuat arang awet muda.
c)      Commercial Tourism
      Disebut sebagai pariwisata perdagangan, karena perjalanan wisata ini dikaitkan dengan kegiatan perdagangan nasional atau internasional, dimana sering diadakan kegiatan Expo, fair, Exhibition dan lain-lain.
d)     Sport Tourism

      Biasanya disebut dengan istilah pariwisata olah raga. Yang dimaksud dengan jenis pariwisata ini adalah perjalanan orang-orang yang bertujuan untuk melihat atau menyaksikan suatu pesta olah raga di suatu tempat atau negara tertentu. Seperti Olimpiade, pertandingan Volly, Tinju dan Sepak Bola. Atau ikut berpartisipasi dalam kegiatan itu sendiri.

Keuntungan dan kerugian dari Kepariwisataan
            Ada banyak sekali manfaat dan keuntungan bidang pariwisata bila direncanakan dan diarahkan dengan baik. Manfaat dan keuntungan tersebut dapat terlihat dan dirasakan baik dari segi ekonomi (kesejahteraan), sosial budaya, politik (berbangsa dan bernegara), dan lingkungan hidup.
                               
1.      Manfaat Ekonomi (Kesejahteraan)
Meningkatnya arus wisatawan ke suatu daerah atau wilayah, menuntut macam-macam pelayanan dan fasilitas yang semakin meningkat baik jumlah dan ragamnya. Hal ini member manfaat ekonomi bagi penduduk, pengusaha, dan pemerintah setempat

2.      Manfaat Sosial Budaya
Pelestarian Budaya Dan Adat Istiadat Salah satu sasaran wisatawan dalam melakukan perjalanan adalah untuk menikmati, mengagumi dan mempelajari kebudayaan, danadat istiadat serta sejarah suatu bangsa. Oleh karena itu seni dan budaya serta tata cara hidup yang unik dan khas perlu dipertahankan dan dikembangkan. Dan juga dapat meningkatkan Kecerdasan Masyarakat. Masyarakat yang dikunjungi akan banyak belajar dari wisatawan yang berkunjung.

3.      Manfaat Dalam Berbangsa Dan Bernegara (Politik)
Dengan lebih banyak mengenal kekayaan dan keindahan tanah air, melalui kunjungan wisata akan menumbuhkan rasa memiliki, keinginan untuk memelihara dan mempertahankan negara yang pada gilirannya tumbuh rasa cinta terhadap tanah air.

4.      Manfaat Bagi Lingkungan          
Pembangunan dan pengembangan pariwisata bila diarahkan dan direncanakan secara baik, akan dapat membantu dalam memelihara lingkungan.

            ketika kita melihat banyak sekali dampak dari kepariwisataan, pasti kita berfikir selain keuntungannya apakah ada kerugiannya? tentu ada! berikut keugian dari kepariwisataan.

1.Rusaknya Lingkungan
            Berasal dari jumlah dan perilaku wisatawan yang dapat mengganggu dan merusak kondisi lingkungan setempat.

2.Ketidakstabilan Ekonomi
            Hal ini membuat masyarakat rentan terhadap kondisi pariwisata yang fluktuatif. Sebagai konsekuensinya, wisatawan dan masyarakat lokal dapat membayar harga yang lebih tinggi untuk mendapatkan pelayanan, makanan-minuman, bahan bakar, penginapan dll.

3.Kepadatan dan Kenyamanan
            Terlalu banyaknya wisatawan akan mengganggu kenyamanan wisatawan itu sendiri dan juga masyarakat yang hidup di daerah tersebut, terutama jika hal ini terjadi di kawasan lindung. 

4.Pembangunan Berlebih
            Pembangunan pariwisata jika tidak dikontrol dengan baik dapat mengganggu kenyamanan dan merusak lingkungan.

5.Pengaturan Dari Pihak Luar Yang Berlebihan
            Pengusaha luar biasanya mempunyai pengalaman serta sumber pendanaan yang lebih banyak. Seringkali dengan pengalaman, pengetahuan serta kekuatan yang mereka miliki timbul kecenderungan bahwa mereka akan mengatur kegiatan pariwisata dan dapat menekan orang lokal atau menimbulkan kesan seolah-olah orang lokal hanya sebagai peran pembantu saja.

6.Kebocoran Secara Ekonomi
            Pajak dari sektor pariwisata dapat “bocor” ke tempat atau daerah lain jika wisatawan lebih memilih membeli barang ataupun memakai jasa-usaha yang dikelola oleh orang luar (non lokal).

7.Perubahan Budaya
            Perubahan budaya yang terjadi di masyarakat dapat bersifat positif dan negatif, tergantung dari mana kita memandangnya. Bagaimanapun masyarakat biasanya tidak mampu atau tidak diberi kesempatan untuk menentukan apakah mereka ingin berubah atau tidak. Perubahan akan terjadi dengan begitu saja tanpa masyarakat menyadarinya. Bagi para wisatawan, ada yang mengharapkan agar masyarakat tidak berubah tetapi bagi sebagian wisatawan yang lain masyarakat merupakan target perubahan untuk dipengaruhi. Dilihat dari masyarakat itu sendiri juga ada beberapa perspektif. Ada masyarakat yang ingin menuju ke arah modernisasi, ada masyarakat yang ingin mempertahankan gaya hidup serta budaya mereka tetapi ada juga masyarakat yang tidak peduli dengan perubahan yang terjadi selama mereka dapat hidup layak.

Sources:
http://loerock.blogspot.com/2014/08/pengertian-pariwisata.html
http://rafansdetik.blogdetik.com/index.php/2012/04/29/ilmu-pengetahuan-pariwisata-manfaat-pariwisata/
http://dhony-syach.blogspot.com/2010/12/keuntungan-dan-ancaman-dari-pariwisata.html


Rabu, 18 Maret 2015

KEPARIWISATAAN (Pengertian,Tujuan,dan Ketentuan)





KEPARIWISATAAN

Apa itu kepariwisataan? apasih tujuannya? dan apa saja ketentuan-ketentuan diadakannya kepariwisataan? Yuk sama-sama kita simak artikel dibawah ini^^

Kepariwisataan (tourism) diartikan sebagai suatu kegiatan usaha melayani serta memenuhi keinginan dan kebutuhan orang yang sedang melakukan perjalanan (traveller).

Menurut beberapa para ahli tentang pariwisata:

1.  Salah Wahab (1975:55): pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya. Selanjutnya, sebagai sektor yang komplek, pariwisata juga merealisasi industri-industri klasik seperti industri kerajinan tangan dan cinderamata, penginapan dan transportasi.

2.      James J. Spillane (1982:20): pariwisata adalah kegiatan melakukan perjalanan dengan tujuan mendapatkan kenikmatan, mencari kepuasan, mengetahui sesuatu, memperbaiki kesehatan, menikmati olahraga atau istirahat, menunaikan tugas, berziarah dan lain-lain.

3.      A.J. Burkart dan S. Medik (1987) : Pariwisata adalah perpindahan orang untuk sementara dan dalam jangka waktu pendek ke tujuan- tujuan diluar tempat dimana mereka biasanya hlidup dan bekerja dan kegiatan-kegiatan mereka selama tinggal di tempat-tempat tujuan itu.


 Desa Wisata Kali Biru Kulon Progo

Why people travel? Traveller biasanya melakukan perjalanan atau berwisata dengan berbagai alasan. Diantaranya:

  1. Ingin melihat daerah-daerah atau negara2 lain atau bangsa-bangsa lain dan mengetahui cara hidup adat-adat istiadat dan juga budaya suku bangsa yang dikunjungi.

  1. Ingin melihat dan menyaksikan sesuatu yang istimewa yang berkaitan dengan atraksi, pertunjukan atau adat budaya suatu bangsa yang unik dan berbeda dengan daerah lainnya.

  1. Ingin mengikuti atau menghadiri sebuah kegiatan (event) di daerah atau negara yg dituju.

  1. Untuk melakukan refresing atau menyegarkan kembali perasaan setelah bergelut dengan rutinitas pekerjaan sehari-hari.

  1. Menggunakan kesempatan yang ada karena mereka memiliki uang cukup, badan yang sehat.

  1. Untuk mengunjungi sanak saudara atau keluarga yang ada di tempat lain.

Candi Borobudur 

Selain itu, prioritas seseorang atau kelompok untuk melakukan perjalanan wisata adalah mencari kesenangan atau kegembiraan, nah berikut tujuan dari adanya pelaksanaan wisata yang sering dialami oleh traveller:

1.      Ingin bersantai, bersuka ria, rileks (lepas dari rutinitas).

2.      Ingin mencari suasana baru atau suasana lain.

3.      Memenuhi rasa ingin tahu untuk menambah wawasan.

4.      Ingin berpetualang untuk mencari pengalaman baru.

5.      Mencari kepuasan dari yang sudah didapatkan.


Raja Ampat 

Dalam berwisata, kita juga harus memperhatikan syarat dan ketentuannya. Agar kita melakukan perjalanan sesuai UU yang berlaku dan tidak melanggar hukum atau menyeleneh dengan berwisata illegal.

Berikut syarat dan ketentuannya menurut keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor: KEP - 012/MKP/IV/2001, 2-4-2001, tentang Pedoman Umum Usaha Pariwisata, mengatur perizinan usaha pariwisata bagi Daerah Kabupaten/Kota dengan pengelompokan:
1. Usaha Jasa yang terdiri dari atas :
    a. Jasa Biro Perjalanan Wisata
    b. Jasa Agen Perjalanan wisata
    c. Jasa Pramuwisata
    d. Jasa Konvensi, Perjalanan Isentif dan Pameran
    e. Jasa Impresariat
    f. Jasa Konsultan Pariwisata
    g. Jasa Informasi Pariwisata
2 Pengusaha Obyek dan Daya Tarik Wisata yang dikelompokkan dalam:
    a. Pengusaha Obyek dan Daya Tarik Alam
    b. Pengusaha Obyek dan Daya Tarik Budaya
    c. Pengusaha Obyek dan Daya Tarik Minat Khusus
3) Usaha Sarana Pariwisata yang terdiri dari:
    a. Penyediaan Akomodasi
    b. Penyediaan Makan dan Minum
    c. Penyediaan Angkutan Wisata
    d. Penyediaan Sarana Wisata Tirta
    e. Kawasan Pariwisata
  

Bali

 Danau Kelimutu

Gunung Bromo

 

Sekian artikel tentang Kepariwisataan ini, semoga dapat bermanfaat untuk kita semua. Terimakasih^^



Sources: