Hello readers, masih tentang kepariwisataan nih yang
aku post. Kali ini tentang Macam-macam serta Keuntungan dan Kerugiannya^^
Jenis atau Macam-macam Kepariwisataan
Menurut
Yoeti (1983:110) mengemukakan jenis dan macam-macam pariwisata menjadi 5
bagian, yaitu:
1. Menurut letak
geografis, dimana kegiatan pariwisata berkembang.
a) Pariwisata
Lokal (Lokal Tourism)
Yang dimaksudkan dengan jenis pariwisata semacam ini
adalah pariwisata setempat, yang mempunyai ruang lingkup relatif sempit dan
terbatas dalam tempat-tempat tertentu saja.
b) Pariwisata
Regional (Regional Tourism)
Yaitu kegiatan kepariwisataan yang berkembang di suatu
tempat atau daerah yang ruang lingkupnya lebih luas bila dibandingkan dengan
“Kepariwisataan Nasional (National Tourism)”
c) Kepariwisataan
Nasional (National Tourism)
1) Kepariwisataan
dalam arti sempit
Yaitu kegiatan kepariwisataan yang berkembang dalam
wilayah suatu negara. Pengertian ini sinonim dengan pengertian “pariwisata
dalam negeri” atau domestic tourism, dimana titik beratnya orang
yang melakukan perjalanan wisata adalah warga negara sendiri dan orang-orang
asing yang berdomisili di negara tersebut.
2) Kepariwisataan
nasional dalam artian luas
Yaitu kegiatan kepariwisataan yang berkembang dalam
wilayah suatu negara selain kegiatan “domestic tourism” juga
dikembangkan “foreign tourism” dimana didalamnya termasuk “in
bound tourism” dan “out going tourism” .
Jadi, selain adanya lalu lintas wisata studi dalam
negeri sendiri, juga ada lalu lintas wisatawan dari luar negeri, maupun dari
dalam negeri ke luar negeri.
d) Regional-International
Tourism
Yaitu kegiatan kepariwisataan yang berkembang di suatu
wilayah internasional yang terbatas, tetapi melewati batas-batas lebih dari dua
atau tiga negara dalam wilayah tersebut. Misalnya, kepariwisataan ASEAN, Timur
Tengah, Asia Selatan, Eropa Barat dan lain-lain.
e) International
Tourism
Pengertian ini sinonim dengan kepariwisataan
dunia (World Tourism), yaitu kegiatan kepariwisataan yang
berkembang di seluruh negara di dunia, termasuk didalamnya, selain “Regional-International
Tourism” juga kegiatan “National Tourism”.
2. Menurut
pengaruhnya terhadap neraca pembayaran.
a) In
Tourism atau pariwisata aktif
Yaitu kegiatan kepariwisataan yang ditandai dengan gejala
masuknya wisatawan asing ke suatu negara tertentu. Disebut sebagai pariwisata
aktif karena dengan masuknya wisatawan asing tersebut, berarti dapat memasukkan
devisa bagi negara yang dikunjungi yang dengan sendirinya akan memperkuat
posisi neraca pembayaran negara yang dikunjungi wisatawan tersebut.
b) Out-going
Tourism atau pariwista pasif.
Yaitu kegiatan kepariwisataan yang ditandai dengan
gejala keluarnya warga negara sendiri berpergian ke luar negeri sebagai
wisatawan. Disebut sebagai pariwisata pasif, karena ditinjau dari segi
pemasukan devisa bagi negara, kegiatan ini merugikan negara asal wisatawan,
karena uang yang seharusnya dibelanjakan di dalam negeri dibawa keluar negeri
dan tidak ada arti ekonominya bagi negara sendiri. Karena itu jarang suatu
negara berkeinginan untuk mengembangkan pariwisata semacam ini.
3. Menurut alasan
atau waktu berkunjung.
a) Business
Tourism
Yaitu jenis pariwisata dimana pengunjungnya datang
untuk tujuan dinas, usaha dagang atau yang berhubungan dengan pekerjaannya,
kongres, seminar dan musyawarah kerja.
b) Vocational
Tourism
Yaitu jenis
pariwisata dimana pengunjung atau orang-orang yang melakukan perjalanan wisata
terdiri dari orang-orang yang sedang berlibur, cuti atau pakansi.
c) Education
Tourism
Yaitu jenis
pariwisata dimana pengunjung atau orang melakukan perjalanan untuk tujuan studi
atau mempelajari sesuatu bidang ilmu pengetahuan. Termasuk didalamnya adalah
dharmawisata (study-tour). Dalam bidang bahasa dikenal istilah“polly
politish”, yaitu untuk meningkatkan kemampuan berbahasa asing,
seseorang memerlukan tinggal untuk sementara waktu di negara yang bahasanya
sedang dipelajari (agar lebih dapat menghayatinya).
4. Menurut saat
atau waktu berkunjung.
a) Seasional
Tourism
Yaitu jenis
pariwisata yang kegiatannya berlangsung pada musim-musim tertentu. Termasuk ke
dalam kelompok ini adalahSummer Tourism atau Winter Tourism,
yang biasanya ditandai dengan kegiatan olah raga.
b) Occasional
Tourism
Yaitu jenis
pariwisata dimana perjalanan wisatanya dihubungkan dengan kejadian (occasion) maupun
suatu even, seperti misalnya: galungan dan kuningan di Bali, sekaten di Yogya
atau panjat pinang di Cirebon, pesta air di negara-negara yang beragama Hindu
(India, Birma, Muangthai, Kamboja, Hongkong, Singapura), dan lain-lain.
5. Pembagian
menurut obyeknya.
a) Cultural
Tourism
Yaitu jenis
pariwisata, dimana motivasi orang-orang untuk melakukan perjalanan disebabkan
karena adanya daya tarik dari seni-budaya suatu tempat atau daerah. Jadi obyek
kunjungannya adalah warisan nenek moyang, benda-benda kuno.
b) Recuperational
Tourism
Biasanya disebut
sebagai pariwisata kesehatan. Tujuan daripada orang untuk melakukan perjalanan
untuk menyembuhkan suatu penyakit, seperti mandi di sumber air panas, mandi
lumpur seperti yang banyak dijumpai di Eropa atau mandi susu, mandi kopi di
Jepang, yang katanya dapat membuat arang awet muda.
c) Commercial
Tourism
Disebut sebagai
pariwisata perdagangan, karena perjalanan wisata ini dikaitkan dengan kegiatan
perdagangan nasional atau internasional, dimana sering diadakan kegiatan Expo,
fair, Exhibition dan lain-lain.
d) Sport Tourism
Biasanya disebut
dengan istilah pariwisata olah raga. Yang dimaksud dengan jenis pariwisata ini
adalah perjalanan orang-orang yang bertujuan untuk melihat atau menyaksikan
suatu pesta olah raga di suatu tempat atau negara tertentu. Seperti Olimpiade,
pertandingan Volly, Tinju dan Sepak Bola. Atau ikut berpartisipasi dalam
kegiatan itu sendiri.
Keuntungan
dan kerugian dari Kepariwisataan
Ada
banyak sekali manfaat dan keuntungan bidang pariwisata bila direncanakan dan
diarahkan dengan baik. Manfaat dan keuntungan tersebut dapat terlihat dan dirasakan
baik dari segi ekonomi (kesejahteraan), sosial budaya, politik (berbangsa dan
bernegara), dan lingkungan hidup.
1.
Manfaat Ekonomi
(Kesejahteraan)
Meningkatnya arus wisatawan ke
suatu daerah atau wilayah, menuntut macam-macam pelayanan dan fasilitas
yang semakin meningkat baik jumlah dan ragamnya. Hal ini member manfaat ekonomi
bagi penduduk, pengusaha, dan pemerintah setempat
2.
Manfaat Sosial Budaya
Pelestarian Budaya Dan Adat Istiadat Salah satu sasaran wisatawan dalam
melakukan perjalanan adalah untuk menikmati, mengagumi dan mempelajari
kebudayaan, danadat istiadat serta sejarah suatu bangsa. Oleh karena itu
seni dan budaya serta tata cara hidup yang unik dan khas perlu dipertahankan
dan dikembangkan. Dan juga dapat meningkatkan Kecerdasan Masyarakat. Masyarakat
yang dikunjungi akan banyak belajar dari wisatawan yang berkunjung.
3. Manfaat Dalam Berbangsa Dan
Bernegara (Politik)
Dengan lebih banyak mengenal
kekayaan dan keindahan tanah air, melalui kunjungan wisata akan menumbuhkan
rasa memiliki, keinginan untuk memelihara dan mempertahankan negara yang pada
gilirannya tumbuh rasa cinta terhadap tanah air.
4.
Manfaat Bagi Lingkungan
Pembangunan dan pengembangan pariwisata bila
diarahkan dan direncanakan secara baik, akan dapat membantu dalam memelihara
lingkungan.
ketika
kita melihat banyak sekali dampak dari kepariwisataan, pasti kita berfikir
selain keuntungannya apakah ada kerugiannya? tentu ada! berikut keugian dari
kepariwisataan.
1.Rusaknya Lingkungan
Berasal dari jumlah dan perilaku
wisatawan yang dapat mengganggu dan merusak kondisi lingkungan setempat.
2.Ketidakstabilan Ekonomi
Hal ini membuat masyarakat rentan
terhadap kondisi pariwisata yang fluktuatif. Sebagai konsekuensinya, wisatawan
dan masyarakat lokal dapat membayar harga yang lebih tinggi untuk mendapatkan
pelayanan, makanan-minuman, bahan bakar, penginapan dll.
3.Kepadatan dan Kenyamanan
Terlalu banyaknya wisatawan akan
mengganggu kenyamanan wisatawan itu sendiri dan juga masyarakat yang hidup di
daerah tersebut, terutama jika hal ini terjadi di kawasan lindung.
4.Pembangunan Berlebih
Pembangunan pariwisata jika tidak
dikontrol dengan baik dapat mengganggu kenyamanan dan merusak lingkungan.
5.Pengaturan Dari Pihak Luar Yang Berlebihan
Pengusaha luar biasanya mempunyai
pengalaman serta sumber pendanaan yang lebih banyak. Seringkali dengan
pengalaman, pengetahuan serta kekuatan yang mereka miliki timbul kecenderungan
bahwa mereka akan mengatur kegiatan pariwisata dan dapat menekan orang lokal
atau menimbulkan kesan seolah-olah orang lokal hanya sebagai peran pembantu
saja.
6.Kebocoran Secara Ekonomi
Pajak dari sektor pariwisata dapat
“bocor” ke tempat atau daerah lain jika wisatawan lebih memilih membeli barang
ataupun memakai jasa-usaha yang dikelola oleh orang luar (non lokal).
7.Perubahan Budaya
Perubahan budaya yang terjadi di
masyarakat dapat bersifat positif dan negatif, tergantung dari mana kita
memandangnya. Bagaimanapun masyarakat biasanya tidak mampu atau tidak diberi
kesempatan untuk menentukan apakah mereka ingin berubah atau tidak. Perubahan
akan terjadi dengan begitu saja tanpa masyarakat menyadarinya. Bagi para
wisatawan, ada yang mengharapkan agar masyarakat tidak berubah tetapi bagi
sebagian wisatawan yang lain masyarakat merupakan target perubahan untuk
dipengaruhi. Dilihat dari masyarakat itu sendiri juga ada beberapa perspektif.
Ada masyarakat yang ingin menuju ke arah modernisasi, ada masyarakat yang ingin
mempertahankan gaya hidup serta budaya mereka tetapi ada juga masyarakat yang
tidak peduli dengan perubahan yang terjadi selama mereka dapat hidup layak.
Sources:
http://loerock.blogspot.com/2014/08/pengertian-pariwisata.html
http://rafansdetik.blogdetik.com/index.php/2012/04/29/ilmu-pengetahuan-pariwisata-manfaat-pariwisata/
http://dhony-syach.blogspot.com/2010/12/keuntungan-dan-ancaman-dari-pariwisata.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar