THE HELP
The
help bercerita tentang para pembantu berkulit hitam yang bekerja dirumah orang
kulit putih. Ini mengenai sikap racism yang
terjadi di Amerika, dan film ini berlatar di Jackson, Missisippi. Orang kulit
putih yang berkuasa atas orang kulit hitam.
Cerita
ini dimulai dari seorang pembantu bernama aibeleen yang keseharian nya adalah
mengurus anak perempuan dari orang kulit putih bernama Elizabeth Leefollt dan
juga pekerjaan rumah lainnya. Aibeleen sangat menyayangi anak tersebut,
meskipun mereka berbeda kasta, begitupun Mae Mobley(nama bayi nya) yang malah
menganggap aibee (nama panggilan untuk aibeleen) sebagai ibu yang sesungguhnya.
Setiap hari aibeleen selalu mengatakan dan mengajarkan ini kepada bayi kulit
putih tersebut “you is kind, you is
smart, you is important”, agar ia tumbuh dengan baik.
Wanita
kelahiran tahun 1911 di Chicksaw County, Perkebunan Piedmont ini bercerita
banyak hal tentang dirinya, kehidupan orang kulit hitam dan orang kulit putih, bagaimana
orang kulit putih tidak pernah mengurus anak mereka sendiri, dan orang kulit hitam lah
yang merawat serta membesarkan anak mereka. Ibu aibeleen adalah seorang
pembantu, dan nenek nya adalah seorang budak rumahan. Hal ini sudah turun
temurun bahwa orang kulit hitam hanya bisa dijadikan bawahan oleh orang kulit
putih. Hal rasis lain yang terjadi disana adalah mereka juga tidak
memperbolehkan pembantu kulit hitam menggunakan kamar mandi yang sama. Sehingga
para pembantu memiliki kamar mandi sendiri diluar rumah dan ini telah di dukung
oleh Dewan Warga Kulit Putih. Ada banyak peraturan tentang pembantu kulit hitam
dan majikan, mereka tidak boleh memberikan makanan secara langsung, melainkan
harus menaruh makanan tsb diatas meja dan kemudian diambil oleh orang kulit
putih. Mereka juga tidak diperbolehkan duduk di satu meja yang sama. Peraturan
dari negara yang lain adalah kaum putih tidak boleh bekerja dibawah kaum hitam.
Buku sekolah yang digunakan oleh kaum putih harus berbeda dengan kaum hitam.
Disisi
lain, ada seorang penulis yang mendapatkan pekerjaan untuk mengisi kolom nona Myrna
di surat kabar Jackson. Dia bernama Sketeer atau Euginia Phelen, nona Skeeter
ingin meminta tolong pada Aibeleen untuk membantunya menulis surat kabar
tentang nona Myrna sampai ia punya bahan untuk di tulis. Disuatu pertemuan
orang-orang kulit putih, Skeeter melihat sendiri bagaimana pembantu-pembantu
mereka yang berkulit hitam diperlakukan
dengan rasis, lalu dia tergerak hatinya untuk menulis sebuah buku berdasarkan cerita
nyata dari para pembantu kulit hitam mengenai orang kulit putih, ia ingin
menulis dari sudut pandang seorang pembantu. Bagaimana perlakuan orang kulit
putih terhadap mereka. Hal ini tidak mudah, karena akan menimbulkan masalah
besar, disebabkan karena bertentangan dengan peraturan negara.
Aibeleen
tidak mau di wawancarai karena tahu resiko yang akan dia dapat sbg orang kulit
hitam, namun setelah suatu kejadian terjadi, akhirnya dia setuju untuk
diwawancarai. Dia berfikir bahwa dengan cara ini maka akan ada harapan bagi
kaum nya untuk diperlakukan dengan adil. dia bercerita ttg anak asuh sebelum
nya, anak itu bertanya "mengapa kulitmu hitam" lalu aibeleen berkata
"karena aku suka minum kopi" percakapan terus berlanjut dirumah aibeleen,
sampai akhirnya mereka kepergok oleh Minny yang kaget ada org kulit putih
didalam rumah org kulit hitam.
Minny
yang tahu rencana ini tidak setuju, tetapi dia berubah pikiran dan pada
akhirnya dia setuju untuk membantu, karena dia memiliki masalah dengan majikan
terdahulu nya Hilly. Dia ingin cerita nya di masukkan kedalam buku, tentang
bagaimana dia menaruh tahi nya kedalam pie yang diberikan untuk Hilly sebagai
ucapan maaf. Minny terpaksa melakukannya karena sakit hati kepada Hilly yang
telah memecatnya, hanya karena ia terpaksa menggunakan toilet dalam, saat itu
sedang terjadi badai dan kamar mandi pembantu berada diluar rumah.
Sekarang
Minny bekerja di rumah orang kulit putih bernama Celia Foote dan suaminya
Jhonny Foote. Celia bukan orang yang rasis, bahkan dia mau makan satu meja
bersama Minny. Namun semua orang di Jackson, Missisippi tidak menyukai Celia.
Mereka menganggap Celia orang aneh yang dinikahi Jhonny, semua gosip tersebut
berasal dari Hilly. Sehingga tidak ada satu pun yang ingin berteman dengan
Celia. Meskipun Celian dan lainnya sama-sama orang berkulit putih, tetapi
mereka tetap mendiskriminasi Celia.
Untuk
menerbitkan buku The Help, Skeeter harus mendapatkan persetujuan dari Ms.
Stein, karena dia yang akan menerbitkan buku nya. Ms stein menyukai cerita yang
ditulis Skeeter, tetapi dia mengatakan kurang jika hanya ada dua pembantu yang
bisa diwawancarai, dia ingin lebih dari itu, sekitar 12 orang lagi dan pembantu
Skeeter sendiri, yaitu Constantein.
Namun,
tentu saja semua nya tidak setuju. Tidak ada lagi yang bersedia untuk
diwawancarai kerena terlalu beresiko. Sampai suatu kejadian terjadi, saat aibeleen
pulang kerja, diminta turun dari sebuah bus karena telah terjadi penembakan
terhadap orang kulit hitam. Ternyata korban penembakan tersebut adalah teman Aibeleen
sendiri dan dia mati ditembak didepan anak-anaknya. Lalu masalah lain terjadi,
salah satu temannya yang lain bernama Yule Mae Devis ditangkap polisi karena
ketahuan menggadaikan cincin majikannya yang bernama Hilly. Hal-hal ini membuat
para pembantu ketakutan, hal buruk apalagi yang akan terjadi kepada mereka yang
disebabkan oleh orang kulit putih. Sehingga mereka berkumpul di rumah aibeleen
dan memanggil Skeeter. Saat Skeeter sampai dirumah aibeleen, dia sangat tidak
percaya dengan apa yang dilihatnya, seluruh pembantu berkumpul dan bersedia
untuk di wawancarai. Mereka mulai bercerita satu persatu apa yang mereka
rasakan sebagai pembantu, hal apa saja yang sudah mereka lakukan, bagaimana
perlakuan orang kulit putih terhadap mereka, dan lain-lain.
Semua
cerita sudah diceritakan, hanya kurang satu cerita, yaitu cerita tentang diri
Sketer bersama pembantunya, constantein. Akhirnya ia mendapatkan cerita
tersebut dari ibu nya, constantein dipecat dan sudah meninggal. Skeeter merasa
terpukul namun tetap semangat untuk segera menyelesaikan cerita nya dan
menerbitkan buku nya.
Beberapa
waktu kemudian, buku The Help akhirnya telah resmi rilis dan berada diurutan
Best Seller. Orang-orang di Jackson banyak membeli buku tersebut, mereka semua
membacanya, dirumah, di mini market, dan lainnya. Ini menyadarkan mereka bahwa
cerita mereka, orang-orang kulit putih ada dalam buku tersebut. Hal ini
diharapkan akan menimbulkan kesadaran bahwa apa yang mereka lakukan selama ini
terhadap pembantu-pembantu berkulit hitam adalah salah. Mereka harus
diperlakukan dengan adil, sesama manusia. Jangan dibeda-bedakan, jangan
menyebarkan hal yang tidak benar. Karena itu semua hanya akan menjadi bumerang
bagi orang-orang kulit putih. Pada akhirnya mereka akan malu karena perilaku
mereka terungkap lewat buku The Help.
Dari
film ini, kita dapat mengambil nilai moral yang bertebaran melalui cerita
tersebut. Nilai moral yang dapat diambil adalah, kita harus tahu bahwa apa yang
kita perbuat, apa yang kita lakukan terhadap orang lain maka akan menjadi
bumerang bagi diri kita. Semua nya akan berbalik mengelilingi hidup kita.
Jangan
menilai orang dan jangan memperlakukan orang lain hanya dari ras. Masih banyak
hal-hal baik lainnya dari ras yang berbeda dengan kita. Perlakukan lah mereka
seperti manusia, karena kita pun manusia. Tidak peduli berbeda ras, agama,
suku, kita semua adalah makhluk sosial. Semuanya harus bersosialisasi dengan
baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar