“saya mengisi bensin pertamax 25 ribu untuk motor Suzuki
Nex, namun tidak terisi penuh” kata Reny, seorang mahasiswi Universitas
Gunadarma ketika sedang berbagi pengalaman yang tidak mengenakan dengan petugas
pom bensin Pertamina. Pada hari ini tangal 7 Oktober 2016, kami sedang
melakukan investigasi tentang petugas nakal Pertamina yang tidak jujur dalam
melakukan tugas nya dengan mewawancarai narasumber di bilangan daerah
Kalimalang, tepatnya di Universitas Gunadarma.
Reny mengatakan dia pernah
beberapa kali mengisi bensin di Pertamina di dekat masjid At-Taqwa di Ujung
Harapan dan merasa ada kejanggalan, “saat itu, bensin di motor ku masih ada
sisa satu strip, lalu aku pergi untuk mengisi bensin di sana karena memang
searah dengan tujuanku yang ingin ke rumah kakak ku di Pondok Ungu” ungkapnya “namun
aneh nya kok tidak penuh, padahal biasanya kalau aku isi 20ribu saja sudah hampir
luber” lanjutnya. Reny heran karena kapasitas tangki motornya adalah 3,5 liter,
sedangkan harga pertamax adalah Rp. 7550,-/liter. Sudah pasti seharusnya tangki
tersebut penuh bahkan luber, ditambah sisa bensin yang masih satu strip. “itu
benar-benar belum penuh, bahkan aku belum lihat gelembung bensinnya” aneh
sekali memang. Setelah membayar, dia langsung meninggalkan pom bensin dengan
kesal dan pergi menuju rumah kakak-nya.
Setelah sampai di rumah
kakak-nya, Reny langsung mengungkapkan kekesalannya dan ternyata kakak-nya
sudah tau kasus tersebut, “iya aku langsung cerita, dan kaget juga ternyata
kakak ku pernah membaca kasus yang sama sepertiku di Facebook, dan dia tahu
penyebabnya” ungkapnya. Kakak-nya berkata “waktu itu pernah baca di Facebook,
jadi emang suka kejadian begitu, ngisi bensin nya berapa tapi dapatnya berapa.
Itu karena pegawainya nya yang curang pas masukin selang ke tangki, pas
seharusnya sudah hampir penuh seharusnya harus cepet-cepet diangkat, tetapi
mereka justru ngebiarin yang akhirnya bensin didalam tangki kita juga malah
kesedot” begitu kata kakak-nya Reny yang bernama Resti.
Resti mengatakan jika dia pernah
membaca artikel di Facebook tentang kasus tersebut dan pernah mengalaminya
juga. Resti juga memberikan solusi kepada adiknya tersebut “kata kakak-ku, lain
kali jika ingin isi bensin, pastikan dulu di tangki kita masih sisa berapa
liter, lalu jangan mengisi langsung banyak apalagi bilang “isi full mas”. Saat
dalam keadaan motor di standarkan, langsung segera kita tegakkan agar tahu
sudah sampai mena bensin mengalir dan tidak tumpah. Terus juga jangan lupa
perhatikan gerak-geriknya dan bilang ke mas nya untuk segera mengangkat selang
jika terasa bensin sudah mengenai permukaan lubang selang bensin” jelasnya
panjang.
Semoga tidak ada lagi kasus-kasus
yang dapat merugikan pelanggan sekaligus mengecewakan. Karena oknum-oknum yang
nakal seperti itu, jika ada yang melaporkan pasti akan terjerat hukuman. Jadi,
jadilah pekerja yang jujur apapun kondisi dan pekerjaannya.